Kamis, 30 April 2009

Misalkan kita merokok dekat ibu hamil maka asap rokok kita akan terhirup oleh si ibu tersebut dan itu dapat berakibat vatal bagi si ibu dan si bayi,bayi bisa meninggal karena keseringan menhirup asap rokok
Rokok juga dapat merusak paru2 kita.
iklan rokok
Rabu, 15 April 2009

seharusnya masyarakat mengerti atau ada solidaritasnya untuk membetulkan bendera partai yang condong.kalau tidak para kader-kadernya harus selalu mengontrol bendera,slogan,atau photo caleg apa rusak atau roboh dll.karena kalau tidak ada yang membetulkan maka caleg atau partai tersebut tidak akan terkanal oleh warga.
Sabtu, 28 Maret 2009
Kamis, 19 Maret 2009
Konfigurasi Wireless di Mikrotik sbg Router & Wds
Ditulis oleh Naruto di/pada 4 Desember 2008
I. PENDAHULUAN
Teknologi Wireless LAN menjadi sangat popular saat ini di banyak aplikasi. Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal radio menjalar dari pengirim ke penerima melalui free space, pantulan, difraksi, Line of Sight dan Obstructed LOS. Ini berarti sinyal radio tiba di penerima melalui banyak jalur (Multipath), dimana tiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang erbeda-beda.
Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan, namun sekarang Wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to point diluar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge. Wireless LAN di desain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan pada lingkungan yang berbeda. Dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.
II. ALAT
1. 2 Antenna grid yang masing-masing sudah tersambung ke router board mikrotik menggunakan kabel coaxial
2. Ligthning Protector
3. Ligthning protector Arrester
4. Power Over Ethernet
5. Mounting
6. AC adaptor
7. RJ45 Injector
8. Kabel UTP
III. TOPOLOGI
a. Topologi Wireless sebagai Router
b. Topologi Wireless sebagai WDS
IV. LANGKAH KONFIGURASI & PENGUJIAN
a.Konfigurasi Wireless Sebagai Router
a) Konfigurasi AP
- Beri ip address pada interface wlan 1 seperti gambar di bawah ini.
IP Address = 10.1.3.1/24
Interface = wlan1
- Begitu juga pada interface ether1. IP Address = 10.2.200.8/24 Interface = ether1
- Setelah selesai mengatur ip maka langkah selanjutnya adalah kita masuk ke table wireless lalu enabelkan wlan1 pada tab interface.
- Kemudian setting Mode = ap bridge, SSID = Mikrotik, Frequensi = 5180 pada tab wireless di Interface
, seperti gambar dibawah ini.
- Kemudian buat routing agar dapat terkoneksi ke stasion, seperti gambar dibawah ini.
- Untuk melihatnya ketikan perintah print pada ip route, seperti gambar dibawah ini.
b) Konfigurasi Stasion
1. Sama halnya seperti pada AP, beri ip pada interface ether1 dan wlan1 seperti gambar dibawah ini.
- IP Address = 10.1.3.2/24 interface = wlan1
- IP Address = 10.1.200.1/24 interface = ether1
2. Setelah selesai mengatur ip maka langkah selanjutnya adalah kita masuk ke table wireless lalu enabelkan wlan1 pada tab interface.
3. Kemudian setting Mode = stasion, SSID = Mikrotik, Frequensi = 5180 pada tab wireless di Interface
4. Buat routing dari stasion seperti gambar dibawah ini.
5. Lakukan perintah print pada ip route untuk melihat tampilannya.
c) Pengujian
1. Pengujian dapat dilakukan dengan cara uji koneksi dengan perintah ping dari router AP ke station atau dari stasion ke AP
Ping dari AP ke PC client Stasion
Ping dari pc client AP ke pc client Stasion
Ping dari Stasion ke AP & pc client AP
Ping dari pc client stasion ke AP & pc client AP pc client AP
b.Konfigurasi Wireless Sebagai WDS
a) Konfigurasi AP
- Sebelumnya, buat interface bridge untuk bridging dari masing-masing wireless.(AP dan Stasion-WDS).lihat gambar dibawah ini.
- Setting bridge seperti gambar dibawah ini.
- Berikan ip address pada masing-masing interface bridge1 dan ether1.
- IP Address = 10.1.3.1/24 Interface = bridge1
- IP Address = 10.1.200.8/24 Interface = ether1
- Masuk ke tab Bridge Port,kemudian atur interfacenya untuk bridging, seperti gambar dibawah ini.
Bridge Port wlan1
Bridge Port ether1
- Kemudian setting wireless pada interface wlan1, setting Mode sebagai ap-bridge, SSID = Mikrotik, frekuensi = 5180.lihat gambar dibawah!
b) Konfigurasi Stasion-WDS
1. Buat interface bridge1
2. Berikan ip address pada masing-masing interface.
- IP Address = 10.1.3.2/24 Interface = bridge1
- IP Address = 10.1.200.10/24 Interface = ether1
3. Masuk ke tab Bridge Port,kemudian atur interfacenya untuk bridging, seperti gambar dibawah ini.
Bridge Port wlan1
Bridge Port ether1
4. Setting wireless pada interface wlan1, setting mode sebagai stasion-wds, SSID dan frekuensi disamakan dengan konfigurasi AP.Lihat gambar dibawah ini.
5. Kemudian setting WDS-nya.
6. Setting mode WDS-nya = dynamic.
7. Setelah itu masuk ke interface wds kemudian atur master interfacenya sebagai wlan1.
WDS Mode
Interface WDS
8. Konfigurasi Stasion selesai.
c) Pengujian
1. Pengujian bisa dilakukan dengan menggunakan perintah tracert dari client AP dan begitupun sebaliknya.
Test dari client stasion ke client AP
Test dari client AP ke client Stasion
V. KESIMPULAN
Pada saat sekarang router banyak digunakan karena cara kerja yang lebih efisien. Dari praktek ini dapat ditarik perbedaan antara wireless sebagai router dan wireless sebagai WDS. Perbedaannya yaitu, kalau yang di fungsikan sebagai router, client dari AP dapat berkomunikasi ke client stasion melalui dua buah wireless yang saling terkoneksi. Sedangkan yang difungsikan sebagai WDS, menggunakan system bridging, jadi seolah-olah client AP dan client Stasion dapat berkomunikasi secara langsung.
Entri ini dituliskan pada 4 Desember 2008 pada 14:59 dan disimpan dalam Network. yang berkaitan: Mikrotik, route, wds. Anda bisa mengikuti setiap tanggapan atas artikel ini melalui RSS 2.0 pengumpan. Anda bisa tinggalkan tanggapan, atau lacak tautan dari situsmu sendiri.
Selasa, 17 Februari 2009
LAPORAN FOTOGRAFI
Judul :Cuci Film
Bab 1:
1.1.Kata Pengantar
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME atas berkat ,rahmat dan bimbingannya sehingga saya dapat mengikuti praktek fotography yang dapat meningkatkan pengetahuan kepada saya .Tidak lupa saya ucapkan kepada Bpk.Wahyu
Selaku guru fotography saya yang telah mengajari saya membimbing dan membantu saya dalam memahami pelajarannya terlebih dalam melakukan prakteknya dalam cuci film.
Akhirnya saya menyadari mungkin saya membuat Bpk.Wahyu sedikit kecewa karena
Saya juga manusia biasa punya kekurangan .Oleh karena itu denga segala kerendahan hati saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan saya berharap Bpk.Wahyu memberikan saran dan kritiknya yangmembangun demi perbaikan .Untuk itu saya ucapkan terimakasih.
1.2.Latar Belakang
Dengan di adakannya praktek fotography karena sudah menjadi keharusandi STM agar setelah banyak siswa mempunyai keahlian dan dapat mengaplikasikannya di dunia kerja .Dan di sekolahan ini tidak hanya teori tapi dengan prakteknyaa.
1.3.Waktu Pelaksanaan
Tanggal 12 Februari 2009jam ke 3 dan 4
1.4.Tujuan
Semoga dengan di adakannya praktek fotography ini siswa dapat memahami apa yang telah guru berikan dan dapat mengaplikasikannya di dunia kerja dan dapat memiliki keahlian yang dapat menghasilkan uang.Di samping itu dapat membrikan ilmu kepada adik-adik kita yang dapat meneruskan jejak kita menjadi lebih baik.
Daftar isi:
Bab 1:Pendahuluan
1.1.Kata Pengantar
1.2.Latar Belakang
1.3.Waktu Pelaksanaan
1.4.Tujuan
Bab 2:Isi
2.1.Alat dan Bahan
2.2.Cara kerja
2.3.Hasil
Bab 3:Penutup
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran dan Kritik
Bab2:Isi
2.1. Alat dan Bahan
Alat
~Kamera SLR
~Tabung pencuci
~Nampan
~Gunting
~Kaos hitam
~Sendok
~Stopwatch
Bahan
~Film hitam putih
~Minigrain
~Air
2.2.Cara Kerja
Pertama masukan film ke dalam kamera terus lakukan pemotretan,di samping itu larutkan minigrain kedalam nampan yang berisi air kurang lebih 1 ltr sambil di aduk sampai larut.Setelah melakukan pemotretan masukan kamera yang berisi film tersebut kedalam kaos hitam dan di poting tapi tidak boleh ada celah yang dapat kena cahaya ,kemudian masukan kedalam tabung pencuci lalu masukan air minigrain putar searah jarum jam selama kurang kebih 12 mnt.Setelah cucian pertama ganti air minigrain dengan air biasa putar kembali ,setelah diputar ambil film dan cuci pada air yang engalir sampai kesat kalau kest pertanda sudah bersih dan lihat hasilnya.
Berhasil…….
Bab3:Penutup
3.1.Kesimpulan
Bahwa apabila dalam pemotongan film dan pemasukan film kedalam tabung pencuci dalam kaos hitam harus tertutup rapatkarena sangat berpengaruh pada berhasil tidaknya pencucian film.
3.2.Kritik dan Saran
Saya harap dalam pencucian filmharus di perhatikan benar-benar dalam pemotongannya dan dalam prakteknya harus dilakukan dengan serius.